MAKALAH PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT BY ANDHYKA MAHTERA
TUGAS
INDIVIDU
MAKALAH
PENGANTAR
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
SEPANJANG HAYAT
Untuk memenuhi Salah
Satu Tugas Pengantar Pendidikan
Nama
Dosen : Mahrita M,Pd
Disusun
Oleh : Muhammad Andy Anshori (16862062372)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
AHMAD YANI
BANJARMASIN
2016
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
“Pendidikan Sepanjang Hayat” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan saya,
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman saya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Banjarmasin,
02 Desember 2016
Muhammad
Andy Anshori
DAFTAR ISI
Kata
Pengatar………..……………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………..…………………………………………………………………………... 2
BAB I
Pendahuluan............................................................................................................................ 3
1.
Latar
Belakang…………………………………………………………………............ 3
2.
Rumusan
Masalah……………………………………………………………………... 3
3.
Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………. 3
BAB II Isi…………………………………………………………………………………………… 4
A.
Pengertian
Pendidikan……………………………………………………………………... 4
B.
Pengertian
Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………... 6
C.
Tujuan
Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………………. 7
D.
Peran
Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………........... 7
E.
Wadah
Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………......... 9
F.
Dasar pikiran pendidikan sepanjang
hayat………………………………………................ 9
G.
Konsep pendidikan Sepanjang Hayat……………………………………………………… 10
H.
Karakteristik Pendidikan Sepanjang
Hayat………………………………………………... 11
I.
Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat
dalam program pendidikan…………………......... 11
J.
Masalah-masalah Pendidikan Universal………………………………………………….... 13
K.
Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat
Belajar……………………………………………14
BAB III
Penutup……………………………………………………………………………………. 15
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. 15
Saran…………………………………………………………………………………………............16
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………. 16
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk
menuju pendewasaan, di mana untuk mewujudan pendidikan yang optimal diperlukan
berbagai jenis pendidikan, tidak hanya terpancang pada pendidikan formal saja.
Melainkan juga diperlukan pendidikan informal dan nonformal. Karena sejatinya
pendidikan itu merupakan suatu proses yang komplek di mana kesemuanya merupakan
satu kesatuan. Begitu pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi
penulis dalam menyusun makalah ini.
Dewasa ini perwujudan masyarakat
belajar belum ada peningkatan seperti yang diharapkan. Banyak upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang merata, yang melingkupi
semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam upaya ini dibutuhkan pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri.
Karena tanpa kedasaran dan kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar
tidak akan tecapai. Karena pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah,
melainkan dari kesadaran masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca,
internet, pengalaman, dan lain-lain.
Penerapan belajar sepanjang hayat
dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan tersebut, harkat dan martabat
masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya
pemerataan pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga dapat
terwujud dalam perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca masyarakat
2. Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud Pendidikan ?
b.
Apa yang dimaksud dengan Pendidikan
Sepanjang Hayat ?
c.
Apa tujuan Pendidikan Sepanjang
Hayat ?
d.
Bagaimana Peran Pendidikan Sepanjang
Hayat ?
e.
Apa saja Wadah Pendidikan Sepanjang
Hayat ?
f.
Apa saja dasar pikiran pendidikan
sepanjang hayat?
g.
Bagaimana konsep pendidikan
sepanjang hayat?
h.
Bagaimana karakteristik pendidikan
sepanjang hayat?
i.
Bagaimana implikasi pendidikan
sepanjang hayat dalam program pendidikan?
j.
Masalah-masalah Pendidikan Universal?
k.
Upaya
apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat belajar?
3. Tujuan
Penulisan
a.
Mengetahui
Pengertian Pendidikan
b.
Mengetahui
Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
c.
Mengetahui
Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat
d.
Mengetahui
Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
e.
Mengetahui
Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat
f.
Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang
hayat
g.
Mengetahui konsep pendidikan
sepanjang hayat
h.
Mengetahui karakteristik pendidikan
sepanjang hayat
i.
Memahami implikasi pendidikan
sepanjang hayat
j.
Mengetahui Masalah-masalah
Pendidikan Universal
k.
Mengetahui
upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan masyarakat belajar
BAB II
Isi
A. Pengertian
Pendidikan
Pengertian pendidikan secara
etimologis:Pendidikan
berasal dari kata dasar didik, mendapat
imbuhan pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja
‘mendidik’‘Pendidikan’:pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.Yunani Kuno
denganistilah :‘paedagogiek’: seni menuntun anak.‘paedagogia’: pergaulan dengan
anak-anak. Orang yang menuntun anak adalah ‘paedagog’.Romawi, dengan istilah
educare : mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang
dibawa waktu lahir. Jerman, dengan istilah Erziehung, setara denganeducare :
membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan potensi anak.Inggris dengan
istilah education (kata benda) dan educate (kata kerja) : mendidik. Oxford
Learner's Pocket Dictionary, pendidikan : pelatihan dan pengajaran. Education
is training and instruction. Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan: proses
perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.Jawa dikenal istilah
‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik fisik maupun
kejiwaan anak.
Pengertian pendidikan secara
terminologis :
a. Crow
and Crow
Pendidikan adalah proses yang berisi
aneka macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan
membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke
generasi.
b. Carter
V. Good
Pendidikan adalah keseluruhan proses
dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku
lainnya yg bernilai di dalam masyarakat dimana ia hidup.
c. John
Dewey
Pendidikan adalah suatu proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual maupun
emosional ke arah alam dan sesama manusia.
d. Jean
Jaques Rousseau
Pendidikan adalah usaha memberi
bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.
e. J.
Gielen and S. Strasser
Pendidikan adalah segala usaha orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasamani
dan rokhaninya ke arah kedewasaan.
f. John
S. Brubacher
Pendidikan adalah proses di mana
potensi, kemampuan, dan kapasitas yang mudah dipengaruhi oleh
kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik dengan alat
disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk menolong orang lain atau
diri sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
g. GT.
Page, JB. Thomas, & AR. Marshall
Pendidikan adalah proses
pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.
h. Ki
Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak baik sebagai individu manusia
maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup.
i. Driyarkara
Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.
j. Paulo Freire
Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.
k. Redja
Mudyahardjo
Makna pendidikan bisa dibagi 3:
luas, sempit, dan luas terbatas.
1.
Makna Luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan hidup dan sepanjang hidup.
2.
Makna Sempit
pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah tehadap anak.
3.
Makna Luas Terbatas
Pendidikanadalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
NasionalPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
B. Pengertian
Pendidikan Sepanjang Hayat
Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong
Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi
dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat
menjadi lebih tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia perlu terus
menerus menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam
lingkungan masyarakatnya yang selalu berubah.
Pengertian pendidikan sepanjang
hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:
1. Delker mengemukakan bahwa
pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara wajar dan alamiah
yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik.
Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh seseorang atau kelompok
bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalamnya. Kegiatan belajar
sepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan pada diri seseorang atau
kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan, serta apabila ada
kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.
2. Gestrelius mengemukakan bahwa
pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar (pembelajaran), penentuan
bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara, fasilitas,
administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar
berkelanjutan. Ke dalam pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan
peserta didik yang harus dan saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan
faktor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar.Di sisilain dari
pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus
belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.Adapun
hal-hal yang menyebabkan dan memungkinkan hal-hal yang demikian itu adalah :
a. Majunya ilmu
dan teknologi
b. Produk-produk
teknologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alat-alat kerja
c. Bagi mereka
yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi
d. Perubahan
sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi
Pendidikan
sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada
sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad
terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau
tuntutan-tuntutan manusia yang semakin meningkat. Pendidikan di sekolah hanya
terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat
pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel.
Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus-menerus.
Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia mampu meningkatkan
kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan budaya
untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu mengubah tantangan
menjadi peluang.
C. Tujuan
Pendidikan Sepanjang Hayat
Adapun tujuan pendidikan sepanjang
hayat ialah sebagai berikut:
a. Mengembangkan potensi kepribadian
manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial keseluruhan potensi
manusia diisi sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.
b. Dengan mengingat proses
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis
maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
c. Menciptakan belajar untuk hidup (
Learning to be) dan membentuk masyarakat belajar (Learning society)
d. Sebagai pembelajaran mandiri
(Self Learning) yaitu menyesuaikan diri dengan perubahan positif yang terus
menerus dan berkembang dalam sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat serta
menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
e. Membangun seseorang untuk
meningkatkan produktifitas individu, organisasi, tempat kerja, dan negara.
f. Mampu mengembangkan potensi,
pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
D. Peran
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan
sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi pelayanan
pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial dalam
menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk
menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya
bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus
dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Peranan
pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam kehidupan ini,
dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya. Pengaruh
pendidikan sepanjang hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan tetapi di
segala bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang hayat sangat penting dan
akan terbawa selama perjalanan kehidupan.
Peranan pendidikan sepanjang hayat :
Pendidikan
sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada
dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk
mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
Dengan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian
dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut dapat
mendorong manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani hidup, dengan
pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah, dengan
ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan berguna.Melalui
pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari
suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan sepanjang hayat
memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki.
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk
pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan
karena pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,
sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
Pada umumnya di
negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang
kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh
karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal,
putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan
sepanjang hayat merupakan solusi dari masalah orang tua karena mengubah
pandangan mereka yang semula bersikap acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi
berpikiran positif yaitu dengan pendidikan mampu mengubah sikap, lebih terampil
dan lebih berguna bagi keluarga.Di era globalisasi seperti sekarang ini,
tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para
pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka
dari itu pendidikan sepanjang hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki
maupun yang belum diketahui.
Perkembangan
IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai
konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga
makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin
lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas
pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara
belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus
sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia
mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat.
Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi
asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.
E. Wadah
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan
sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-sumber
informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah
lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu meliputi :
a. Pendidikan Persekolahan
b. Pendidikan Luar Sekolah
c. Sumber informasi baik berupa
terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak atau elektronik ataupun
sajian dalam internet.
Berikut contoh penerapannya
Contoh 1
Seorang dosen yang telah memiliki
gelar sarjana telah memtuskan untuk bersekolah lagi agar setidaknya ia akan
mendapatkan salah satu gelar strata dua atau yang lazim disebut S2. Gelar S2
yang akan diambilnya adalah Magister Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd.
beberapa temannya telah terlebih dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of
Arts, ada pula yang menyandang gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science
bahkan ada pula yang telah bergelar Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia
terdorong untuk meningkatkan diri agar secara formal, resmi tidak ketinggalan
dari teman-temannya. Tempat ia meneruskan belajar tentu saja di suatu perguruan
tinggi, dengan demikian untuk kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini
ia meneruskan belajar di perguruan tinggi.
Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil
mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang belum lama ini dibeli
oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat bekerja di pabrik
itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang lebih
mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam waktu yang lebih
cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas adalah lembaga
pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989
atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar
F. Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat
Ada beberapa cara untuk meninjau
dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat. Diantaranya yaitu :
- Tinjauan
Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
- Tinjauan
Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan
dan kemelaratan ialah dengan pendidikan seumur hidup.
- Tinjauan
Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah
pemborosan pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari
pentingnya pendidikan, putus sekolah bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh
karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya jumlah buta huruf, orang tua
merupakan pemecahannya.
- Tinjauan
Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga
negara wajib menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi
pemerintah.
- Tinjauan
Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin,
teknisi, guru dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa
menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk menambah
cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.
- Tinjauan
Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya
konsep dan teknik penyampaiannya. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi
makin luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada
anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan
formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan
motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya, memberi
keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada
lingkungan masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah.
G. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat
Konsep pendidikan seumur hidup,
sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke
zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya,
Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadis
Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اُØ·ْÙ„ُبُ الْعِÙ„ْÙ…َ Ù…ِÙ†َ الْÙ…َÙ‡ْدِ
اِÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ْدِ.
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai
meninggal dunia.”
Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa
proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang
dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk
belajar informal, maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di
sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur
hidup ialah sebagai berikut:
- Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara
potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang
secara wajar.
- Dengan
mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat
hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
- Mengembangkan
kecakapan intelektual.
- Mengembangkan
pola fikir yang lebih konkrit dan praktis.
- Peningkatan
kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan
masyarakat.
- Untuk
membina kepribadian.
H. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat
Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat yaitu:
- Hidup,
seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
- Pendidikan
tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup.
- Pendidikan
seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
- Pendidikan
seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola
pendidikan non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun
kegiatan-kegiatan belajar insidental.
- Pendidikan
seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum dan
pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali
antara yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan dengan
sendirinya bersifat interaktif.
- Tujuan
akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu
hidup.
I. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat
Implikasi di sini diartikan sebagai
akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Penerapan pendidikn
sepanjang hayat pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di
masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan bervariasi.
a. Implikasi pada Program Pendidikan
Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Pendidikan Baca Tulis
Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama
melalui bacaan.
2.
Pendidikan Kejuruan
Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan
kejuruan tidak boleh dipandang sekali jadi dan selesai.
3.
Pendidikan Profesional
Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan
sikapnya terhadap profesinya masing-masing
4.
Pendidikan ke Arah Perubahan dan
Pengembangan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pengaruhnya telah menyusup dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Barang-barang elektronik telah menggantikan alat-alat dapur yang tradisional
bagi kalangan ibu rumah tangga (mesin cuci listrik, kompor listrik, dan
lain-lain.).
5.
Pendidikan Kewarganegaraan dan
Kedewasaan Politik
Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka
kedewasaan warga negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat
penting. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu
merupakan bagian yang penting dari pendidikan sepanjang hayat.
6.
Pendidikan Kultural dan Pengisian
Waktu Luang
Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man)
harus memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah,
kesusastraan, pandangan hidup, kesenian dari bangsanya sendiri. Pengetahuan
terhadap nilai-nilai tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga
memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar
itu semua maka pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif
merupakan bagian penting daripada pendidikan sepanjang hayat.
b. Implikasi pada Sasaran Pendidikan
Yang perlu memperoleh pendidikan sepanjang hayat, dapat
diklasifikasikan ke dalam enam kategori, yaitu:
- Para
Petani
Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan
penduduk yang paling besar. Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan
masih percaya mitos dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan
yang rendah, atau mungkin sama sekali tidak memperoleh pendidikan formal.
2.
Para Remaja yang Putus Sekolah
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan,
kurang bakat, kurang biaya, dan lain-lain).
3.
Para Pekerja yang Berketerampilan
Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka,
henaknya diberikan kepada mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
4.
Para Teknisi dan Golongan
Profesional
Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam
masyarakat. Golongan ini sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk
selalu menambah dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilan maka program
pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.
5.
Para Pemimpin Masyarakat
Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan
dengan berbagai keahlian di samping harus selalu memperbaharui sikap dan
gagasannya, sesuai dengan kemajuan dan pembangunan.
6.
Para Anggota Masyarakat yang Sudah
Tua
Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
banyak pengetahuan yang belum mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah
mereka makin lam makin bertambah besar, karena bertambah panjangnya usia
rata-rata manusia, disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi lebih baik.
Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup
Beberapa hal perlunya pendidikan sepanjang hayat:
- Pertimbangan
Ekonomi
- Keadilan
- Faktor
Peranan Keluarga
- Faktor
Perubahan Peranan Sosial
- Perubahan
Teknologi
- Faktor-faktor
Vocational
- Kebutuhan-kebutuhan
Orang Dewasa
- Kebutuhan
Anak-anak Awal
Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat
Adapun strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat
meliputi:
- Konsep-konsep
Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat
Pada pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya empat macam
konsep:
- Konsep
pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.
- Konsep
belajar sepanjang hayat.
- Metode
belajar sepanjang hayat.
- Kurikulum
yang membantu pendidikan sepanjang hayat.
Arah
Pendidikan Sepanjang Hayat
- Arah
Pendidikan Sepanjang Hayat kepada Orang Dewasa
Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan
pendidikan sepanjang hayat.
2. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Anak
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain
yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat
awal bagi orang dewasa.
J. Masalah-masalah Pendidikan Universal
Beberapa
Masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan dan lembaga-lembaga sosial
lainnya, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
informasi, yang mengarahkan kepada era globalisasi sekarang ini. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang, telah mampu memberikan arah secara langsung
maupun tidak langsung kepada terbentuknya manusia dan kehidupan masa depannya.
Dapat pula dikatakan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya, manusia
mulai bisa merekayasa kehidupan masa depannya yang harmonis, aman dan nyaman
bagi kehidupan umat manusia. Arah dari merekayasa masa depan tersebut, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Pentingnya
daya analitik untuk menyeleksi arus informasi yang dapat dikatakan tanpa batas
2.
Arus
informasi, jika dimanfaatkan secara tepat, akan membawa kepada proses
perwujudan jati-diri sebagai reaksi terhadap proses homogenisasi.
3.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin membuka tabir rahasia alam yang tanpa
batas, membawa kea rah sinergisme teologis, yaitu keserasian antara akal dan
alam semesta dan antara manusia dengan Tuhannya.
4.
Lembaga-lembaga
sosial perlu disesuaikan dapat mengakomodasikan perubahan-perubahan
5.
Kehidupan
sosial tatap muka semakin menjadi penting dalam masyarakat partisipatoris
K. Upaya
Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar
Untuk
mewujudakan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi pendidikan
sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi
hal-hal sebagai berikut:
Konsep-Konsep
Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat
Dalam pendidikan sepanjang hayat
dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:
a.
Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.
Sebagai
suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau ide
formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia
dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis yang mendasari
persekolahan konfensional.
b.
Konsep belajar sepanjang hayat
Dalam
pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan
kondisi-kondisi yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan
kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini
justru mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan sepanjang hayat.
c.
Konsep pelajar sepanjang hayat
Belajar
sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka
sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang logis
untuk mengatasi problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia
dan menerima tantangan dan perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi kesempatan
untuk belajar baru.
Dalam
keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu
perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk
beradaptasi dengan lingkungan mereka sepanjang hayat.
d.
Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat
Kurikulum,
dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang hayat
betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara berurutan
melaksanakan belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan
kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan
prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat.
BAB III
Penutup
Demikianlah
makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
butuhkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Kesimpulan
Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah
bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap
berlanjut sepanjang hidupnya.Dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat
antara lain yaitu, tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis, politis,
teknologis, psikologis, dan paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu
merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu,
yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Tujuan dari
pendidikan sepanjang hayat yaitu Mengembangkan potensi kepribadian manusia
sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal
mungkin.
Saran
Konsep
tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah pandangan
masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja,
melainkan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan
keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung konsep tentang pembelajaran sepanjang
hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan pemerintah. sehingga konsep
pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan dengan baik.
Daftar Pustaka
Buku Perbandingan Pendidikan Drs. Tadjab M.A,
Penerbit Karya Abditama Surabaya
Komentar
Posting Komentar