MAKALAH MASALAH-MASALAH PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI BY ANDHYKA MAHTERA
MAKALAH
KAPITA
SELEKTA PENDIDIKAN
Masalah-Masalah
Pendidikan Di Era Globalisasi
Untuk memenuhi Salah
Satu Tugas Kapita Selekta Pendidikan

Nama
Dosen : Insaniah M,Pd
Disusun
Oleh : Muhammad Andy Anshori (16862062372)
Nafisah
Nur Astarina (16862062447)
UNIVERSITAS
ACHMAD YANI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang
jernih ke hadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
kami dapat menyusun makalah ini sehinga dapat hadir di hadapan pembaca
sekalian.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW.
Beserta keluarga dan para Sahabatnya sekalian, yang dengan penuh kesetiaan dan
telah mengorbankan jiwa raga maupun hartanya demi tegaknya syiar Islam yang
pengaruh dan manfaatnya masih dapat kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah yang berada di hadapan para pembaca ini membahas
tentang “Masalah-Masalah Pendidikan Islam di Era Globalisasi”. Yang meliputi
pengertian pendidikan Islam, pengertian globalisasi serta masalah-masalah yang
dihadapi pendidikan Islam di era globalisasi.Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi yang membacanya, terutama bagi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kepada para pembaca yang membahasa makalah ini kami
sampaikan terima kasih. Saran dan keritik dari para pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi bertambahnya wawasan kami
sebagai Mahasiswa.
Akhinya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
. Amin ya Rabbal aalamiin.
Banjarmasin, 05 April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengatar………..……………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………..…………………………………………………………………………... 2
BAB I
Pendahuluan............................................................................................................................ 3
1.
Latar
Belakang…………………………………………………………………............ 3
2.
Rumusan
Masalah……………………………………………………………………... 3
3.
Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………. 3
BAB II
Isi…………………………………………………………………………………………… 4
A.
Pengertian Pendidikan Islam dan Globalisasi……………………………………… 4
B. Masalah-Masalah Pendidikan Islam di
Era Globalisasi……………………………. 6
BAB
III Penutup……………………………………………………………………………………. 9
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. 9
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peran pendidikan sangant penting dalam kehidupan manusia
bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan
kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam
kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara.
Jika sistem
pendidikanya berfungsi secara optimal maka akan tercapai kemajuan yang
dicita-citakanya sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak
berjalan secara baik maka tidak dapat mencapai kemajun yang dicita-citakan.
Betapapun terdapat banyak kritik yang
dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap
praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu
komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya
pendidikan. misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan
kontribusi pada kebudayaan di hari esok. Pendapat yang sama juga bisa kita baca
dalam penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003), yang antara lain menyatakan:
“Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha
agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
Namun didalam dunia pendidikan sendiri banyak
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi di era globalisasi ini. Baik itu
masalah yang bersifat internal maupun eksternal.
Makalah
ini berusaha mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan pendidikan
Islam di era globalisasi. Perlu pula dikemukakan bahwa permasalah pendidikan
yang diuraikan dalam makalah ini terbatas pada permasalahan pendidikan formal.
Namun sebelum menguraikan permasalahan pendidikan islam di era globalisasi,
terlebih dahulu disajikan uraian singkat tentang fungsi pendidikan. Uraian yang
disebut terakhir ini dianggap penting, karena permasalahan pendidikan pada
hakekatnya terkait erat dengan realisasi fungsi pendidikan.
Fungsi
Pendidikan Pasal 3 UU No. 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rumusan
pasal 3 UU No. 20/2003 ini terkandung empat fungsi yang harus diaktualisasikan
olen pendidikan, yaitu:
(1) fungsi mengembangkan kemampuan peserta didik,
(2) fungsi membentuk watak bangsa yang bermartabat,
(3) fungsi mengembangkan peradaban bangsa yang
bermartabat, dan
(4) fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan
Islam ?
b. Apa Masalah-Masalah Pendidikan Islam
di Era Globalisasi ?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian Pendidikan
Islam
b. Mengetahui masalah-masalah
Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendidikan Islam dan
Globalisasi
a. Pengertian Pendidikan Islam
Secara umum pendidikan
adalah sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik
menyangkut daya fikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional). (Fahrur
Razy Dalimunte,1999:11). Pendidikan merupakan aktivitas yang diorientasikan
kepada pengembangan individu manusia secara optimal.
Pendidikan Islam adalah suatu proses yang melatih perasaan
murid-murid dengan cara sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan,
keputusan dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka yang
di pengaruhi dengan nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan
nilai-nilai Islam (Syafarudin Siahaan,1999: 12).
Pendidikan Islam juga dapat diartikan suatu sistem
kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba
Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan
manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.
Menurut Hasan Langulungan pengertian ilmu pendidikan Islam
adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran memindahkan
pengetahuan, dan nilai-nilai islam yang dijelaskan dengan fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasinya di akhirat. (Hasan Langulungan, 1980:94)
Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri adalah
terwujudnya menusia sempurna. Atau manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Juga
tujuan dari pendidikan Islam itu ialah menimbulkan pertumbuhan yang
seimbang dari kepribadian total manusia
melalui latihan spiritual dan intelektual, rasional diri. (Fahrur Razy
Dalimunte,1999:12)
b.
Pengertian Globalisasi
Menurut bahasa,
global ialah seluruhnya, menyeluruh. Sedangkan globalisasi ialah pengglobalan
secara keseluruhan aspek kehidupan, perwujudan secara menyeluruh disegala aspek
kehidupan. Kemudian pengertian secara luas globalisasi adalah proses
pertumbuhan negara-negara maju (Amerika, Eropa dan Jepang) melakukan ekspansi
besar-besaran. Kemudian berusaha mendominasi dunia dengan kekuatan teknologi,
ilmu pengetahuan, politik, budaya, militer dan ekonomi.
Bila dipelajari lebih jauh, globalisasi membawa pengaruh
terhadap Negara-negara berkembang yang baru terlepas dari belenggu penjajahan,
baik positif maupun negatif. Pengaruh positif dari globalisasi yaitu membantu /
mendorong negara-negara baru berkembang untuk maju secara teknis, serta menjadi
lebih sejahtera secara material. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya
teknokrasi yang sangat berkuasa, didukung oleh alat-alat teknik modern dan
persenjataan yang canggih. Mengapa alat-alat dan teknik yang modern serta
persenjataan menjadi pengaruh negatif. Karena seringkali bagi Negara yang
berkuasa, mereka menyalahgunakan teknologi tersebut, seperti halnya ilmu
pengetahuan, mesin-mesin, pesawat hyper modern yang digunakan/dijadikan
mekanisme operasionalistik yang menghancurkan.
Globalisasi mengandung arti
terintegrasinya kehidupan nasional ke dalam kehidupan global. Dalam bidang
ekonomi, misalnya, globalisasi ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi nasional
ke dalam ekonomi dunia atau global. Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan,
globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam
pendidikan dunia.
Jadi dapat kita pahami bahwasanya maksud dari pendidikan
Islam di era globalisasi ialah bagaimana pendidikan Islam itu mampu menghadapi
perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan yang penuh dengan tantangan yang
harus dihadapi dengan pendidikan yang lebih baik lagi.
B.
Masalah-Masalah Pendidikan Islam di
Era Globalisasi
1. Masalah Kualitas Pendidikan
Dewasa ini globalisasi sudah mulai menjadi permasalahan
aktual pendidikan. Permasalahan globalisasi dalam bidang pendidikan terutama
menyangkut output pendidikan. Seperti diketahui, di era globalisasi dewasa ini
telah terjadi pergeseran paradigma tentang keunggulan suatu Negara, dari
keunggulan komparatif (Comperative adventage) kepada keunggulan kompetitif
(competitive advantage). Keunggulam komparatif bertumpu pada kekayaan sumber
daya alam, sementara keunggulan kompetitif bertumpu pada pemilikan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas artinya dalam konteks pergeseran paradigma
keunggulan tersebut, pendidikan nasional akan menghadapi situasi kompetitif
yang sangat tinggi, karena harus berhadapan dengan kekuatan pendidikan global.
Hal ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa globalisasi justru melahirkan
semangat cosmopolitantisme dimana anak-anak bangsa boleh jadi akan memilih
sekolah-sekolah di luar negeri sebagai tempat pendidikan mereka, terutama jika
kondisi sekolah-sekolah di dalam negeri secara kompetitif under-quality
(berkualitas rendah).
- Permasalahan
Profesionalisme Guru
Salah satu komponen penting dalam kegiatan pendidikan dan
proses pembelajaran adalah pendidik atau guru. Betapapun kemajuan taknologi
telah menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk meningkatkan efektifitas
proses pembelajaran, namun posisi guru tidak sepenuhnya dapat tergantikan. Itu
artinya guru merupakan variable penting bagi keberhasilan pendidikan.
Menurut Suyanto, “guru memiliki peluang yang amat besar
untuk mengubah kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi seorang
yang pintar dan lancar baca tulis yang kemudian akhirnya ia bisa menjadi tokoh
kebanggaan komunitas dan bangsanya”. Tetapi segera ditambahkan: “guru yang
demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti memiliki profesionalisme
yang tinggi, sehingga bisa “di ditiru”
Itu artinya pekerjaan guru tidak bisa dijadikan sekedar
sebagai usaha sambilan, atau pekerjaan sebagai moon-lighter (usaha objekan).
Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya guru terlebih terlebih guru
honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru, dan mereka memasuki pekerjaan
sebagai guru tanpa melalui system seleksi profesi. Singkatnya di dunia
pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak mengatakan sangat banyak, guru yang
tidak profesioanal. Inilah salah satu permasalahan internal yang harus menjadi
“pekerjaan rumah” bagi pendidikan nasional masa kini.
- Masalah kebudayaan
(alkulturasi)
Kebudayaan
yaitu suatu hasil budi daya manusia baik bersifat material maupun mental
spiritual dari bangsa itu sendiri ataupun dari bangsa lain. Suatu perkembangan
kebudayaan dalam abad moderen saat ini adalah tidak dapat terhindar dari
pengaruh kebudayan bangsa lain. Kondisi demikian menyebabkan timbulnya proses
alkulturasi yaitu pertukaran dan saling berbaurnya antara kebudayaan yang satu
dengan yang lainnya. Dari sinilah terdapat tantangan bagi pendidikan-pendidikan
islam yaitu dengan adanya alkulturasi tersebut maka akan mudah masuk pengaruh
negatif bagi kebudayaan, moral dan akhlak anak. Oleh karena itu hal ini
merupakan tantangan bagi pendidikan islam untuk memfilter budaya-budaya yang
negatif yang diakibatkan oleh pengaruh budaya-budaya barat. (Arifin, 1994:42)
4. Permasalahan
Strategi Pembelajaran
Menurut Suyanto era globalisasi dewasa ini mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan terhadap pola pembelajaran yang mampu
memberdayakan para peserta didik. Tuntutan global telah mengubah paradigma
pembelajaran dari paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma pembelajaran
baru. Suyanto menggambarkan paradigma pembelajaran sebagai berpusat pada guru,
menggunakan media tunggal, berlangsung secara terisolasi, interaksi guru-murid
berupa pemberian informasi dan pengajaran berbasis factual atau pengetahuan.
Dewasa ini terdapat tuntutan pergeseran paradigma
pembelajaran dari model tradisional ke arah model baru, namun kenyataannya
menunjukkan praktek pembelajaran lebih banyak menerapkan strategi pembelajaran
tradisional dari pembelajaran baru. Hal ini agaknya berkaitan erat dengan
rendahnya professionalisme guru.
5. Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Sebagimana
telah kita sadari bersama bahwa dampak positif dari pada kemajuan teknologi
sampai kini, adalah bersifat fasilitatif (memudahkan). Teknologi menawarkan
berbagai kesantaian dan ketenangan yang semangkin beragam.
Dampak
negatif dari teknologi moderen telah mulai menampakan diri di depan mata kita,
yang pada prinsipnya melemahkan daya mental-spiritual / jiwa yang sedang tumbuh
berkembang dalam berbagai bentuk penampilannya.
Pengaruh negatif dari teknologi elektronik dan informatika dapat
melemahkan fungsi-fungsi kejiwaan lainya seperti kecerdasan pikiran, ingatan,
kemauan dan perasaan (emosi) diperlemah kemampuan aktualnya dengan alat-alat
teknologi-elektronis dan informatika seperti Komputer, foto copy dan
sebagainya.(Arifin,1991,hal: 9 )
Alat-alat
diatas dalam dunia pendidikan memang memiliki dua dampak yaitu dampak
positif dan juga dampak negatif.
Misalnya pada pelajaran bahasa asing anak didik tidak lagi harus mencari
terjemah kata-kata asing dari kamus, tapi sudah bisa lewat komputer penerjemah
atau hanya mengcopy lewat internet. Nah dari sinilah nampak jelas bahwa
pengaruh teknologi dan informasi memiliki dampak positif dan negatif .
Tantangan era globalisasi terhadap pendidikan agama Islam di
antaranya, krisis moral. Melalui tayangan acara-acara di media elektronik dan
media massa lainnya, yang menyuguhkan pergaulan bebas, sex bebas, konsumsi
alkohol dan narkotika, perselingkuhan, pornografi, kekerasan, liar dan
lain-lain. Hal ini akan berimbas pada perbuatan negatif generasi muda seperti
tawuran, pemerkosaan, hamil di luar nikah, penjambretan, pencopetan,
penodongan, pembunuhan oleh pelajar, malas belajar dan tidak punya integritas
dan krisis akhlaq lainnya.
Dampak negatif dari era globalisasi adalah krisis kepribadian.
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di suatu negara yang
menyuguhkan kemudahan, kenikmatan dan kemewahan akan menggoda kepribadian
seseorang. Nilai kejujuran, kesederhanaan, kesopanan, kepedulian sosial akan
terkikis . Untuk ini sangat mutlak diperlukan bekal pendidikan agama, agar
kelak dewasa akan tidak menjadi manusia yang berkepribadian rendah, melakuan
korupsi, kolusi dan nepotisme , melakukan kejahatan intelektual, merusak alam
untuk kepentingan pribadi, menyerang kelompok yang tidak sepaham, percaya
perdukunan, menjadi budak setan dan lain-lain. Faktor pendorong adanya tantangan
di atas dikarenakan longgarnya pegangan terhadap agama dengan mengedepankan
ilmu pengetahuan, kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh kepala
rumah tangga yaitu dengan keteladanan dan pembiasaan, derasnya arus informasi
budaya negatif global diantaranya, hedonisme, sekulerisme, purnografi dan
lain-lain, Selain adanya hambatan akibat dampak negatif era global juga
terdapat tantangan pendidikan agama Islam untuk membekali generasi muda
mempunyai kesiapan dalam persaingan.
Kesiapan itu Deliar Noer memberikan ilustrasi ciri-ciri manusia
yang hidup di jaman global adalah masyarakat informasi yang merupakan
kelanjutan dari manusia modern dengan sifatnya yang rasional, berorientasi ke
depan, terbuka, menghargai waktu, kreatif, mandiri dan inovatif juga mampu
bersaing serta menguasai berbagai metode dalam memecahkan masalah . Dengan
demikian pendidikan agama Islam dituntut untuk mampu membekali peserta didik
moral, kepribadian, kualitas dan kedewasaan hidup guna menjalani kehidupan bangsa
yang multi cultural, yang sedang dilanda krisis ekonomi agar dapat hidup damai
dalam komunitas dunia di era globalisasi.
6. Cara Pandang Masyarakat
Terhadap Pendidikan Islam
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan merupakan aktivitas yang diorientasikan kepada
pengembangan individu manusia secara optimal. Berkaitan dengan uraian di atas,
maka perlu dikemukakan disini konsep dasar pendidikan Islam yang mengacu kepada
pengertian dan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
Islam itu sendiri adalah terwujudnya menusia sempurna.
Globalisasi mengandung arti
terintegrasinya kehidupan nasional ke dalam kehidupan global. Bila dikaitkan
dalam bidang pendidikan, globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya
pendidikan nasional ke dalam pendidikan dunia. Jadi dapat kita pahami bahwasanya
maksud dari pendidikan Islam di era globalisasi ialah bagaimana pendidikan
Islam itu mampu menghadapi perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan yang
penuh dengan tantangan yang harus dihadapi dengan pendidikan yang lebih baik
lagi.
Daftar Pustaka
- Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Kapita Selekta Pendidikan,
Bumi Aksara, Jakarta, 1991
- Drs. H.Fahrur Razy Dhalimunthe, MA, Kapita Selekta
Pendidikan, IAIN Pres, medan, 1999
- Drs. Syafaruddin, M.Pd, Kapita Selekta Pendidikan, IAIN
Pres, medan, 1999
- Prof. H.M. Arifin,M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, bumi
aksara, Jakarta,1994
- Hasan Langulungan, Asas-asas pendidikan Islam, Pustaka
Al-Husni, Jakarta, 1999
- http://www.scribd.com/doc/4643968/Dunia-Pendidikan-Di-Era-Global
- http://tuahmanurung.blogspot.com/2010/03/globalisasi-design-kurikulum-pendidikan.html
Komentar
Posting Komentar